Minggu, 11 Maret 2012

Keterampilan Bertanya (Bagian 4)



Bertanya merupakan tingkah laku yang sangat penting di dalam kelas bertanya untuk mengetahui apakah kualitas berfikir siswa dari sederhana terjadi perubahan frerfikir secara kompleks setelah diberikan pelajaran.
Bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan siswa untuk berfikir dan mengemukakan jawaban yang sesuai dengan harapan guru. Guru dalam mengajukan pertanyaan kepada seorang siswa sering kali tidak terjawab, sebab maksud pertanyaan tersebul kurang dapat dipahami oleh siswa dalam hal ini.
Sardinian 1987 dalam bukunya ‘Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar’ mengatakan bahwa pertanyaan yang baik mempunyai ciri-ciri:
(1) Kalimatnya singkat dan jelas.
(2) Tujuannya jelas.
(3) Setiap pertanyaan hanya -satu masalah.
(4) Mendorong anak untuk berfikir kritis.
(5) Jawaban yang diharapkan bukan sekedar ya atau tidak.
(6) Bahasa dalam pertanyaan dikenal baik oleh siswa, dan
(7) tidak menimbulkan tafsiran ganda
(http://www.jambiekspres.co.id/index.php/guruku/2506-pentingnya-guru-mengusai-keterampilan-mengajar.html 11-10-09 20.38 )
Umumnya orang bertanya jika ia ingin mengetahui apa yang belum diketahuinya. Didalam kelas, guru bertanya kepada siswa untuk berbagai tujuan.
Tujuan penggunaan keterampilan bertanya
(1) Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu terhadap pokok bahasan
(2) Memusatkan perhatian
(3) Mengembangkan SCL (Studen Center Learning)
(4) Menarik siswa dalam pokok pembicaraan
(5) Mengembangkan cara belajar siswa aktif
(6) Mengetahui kesulitan belajar siswa
(7) Memotifasi siswa mengeluarkan pendapat
(8) Mengukur hasil belajar siswa.
Yang perlu diperhatikan dalam mengajukan pertanyaan:
(1) Kehangatan Dan Keantusiasan
Baik pada waktu mengajukan pertanyaan maupun menerima jawaban siswa, sikap dan gaya guru suara, ekpresi wajah, gerakan badan, dan sebagainya. Menampilkan ada tidaknya kehangatan.
Kebiasaan Yang Harus Dihindari
(1) Mengulangi Pertanyaan Sendiri
Contoh : Sebelum siswa dapat berpikir maksimal terhadap pertanyaan guru mengulangi pertanyaan kembali akibatnya siswa tidak konsentrasi.
(2) Mengulangi Jawaban Siswa
Menyebabkan waktu terbuang, siswa tidak mendengar jawaban dari temanya yang lain karena guru akan mengulanginya.
(3) Mejawab Pertanyaan Sendiri
Pertanyaan dijawab guru sebelum siswa mendapatkan kesempatan cukup untuk memikirkan jawabanya sehingga anak beranggapan tidak perlu memikirkan jawabanya karena guru akan memikirkan jawabanya.
(4) Pertanyaan Yang Memancing Jawaban Serentak
Contoh : Apa ibu kota RI?
Akibatnya guru tidak dapat mengetahui dengan pasti siapa yang benar dan menutut kemungkinan terjadi interaksi selanjutnya.
(5) Pertanyaan Ganda
Contoh : Siapa pemimpin orang belanda yang pertama datang ke Indonesia, mengapa mereka datang, dan apa akibat mereka itu bagi bangsa Indonesia. Hal ini akan mematahkan semangat siswa yang hanya sanggup menyelesaikan satu dari semua tugas itu.
(6) Menentukan siswa tertentu untuk menjawabnya. Akibatnya anak yang tidak ditunjuk tidak memikirkan jawabanya.
Komponen Ketrampilan bertanya
a. Pengungkapan pertanyaan yang jelas dan singkat
b. Pemberian acuan
Contoh : Kita telah mengetahui bahwa erosi tanah dapat disebabkan oleh air dan angin terutama jika tanah itu gundul, tanah yang bagaimana lagi yang mudah terjadi erosi tanah oleh air.
c. Pemusatan
d. Pemindahan giliran
Pemindahan giliran : beberapa siswa bergilir diminta menjawab pertanyaan yang sama.
e. Penyebaran
Penyebaran : beberapa pertanyaan yang berbeda disebarkan giliranya kepada siswayang bertanda.
f. Pemberian waktu berfikir
g. Pemberian tuntunan
h. Mengungkapkan sekali lagi pertanyaan dengan cara lain yang lebih sederhana.
i. Mengajukan pertanyaan yang lebih sederhana
j. Mengulangi penjelasan sebelumnya yang berhubungan pertanyaan.

(http://widyo.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12222/Keterampilan+bertanya.doc. 11-10-09 20.41)

0 komentar:

Posting Komentar